Mengapa Harus Gunakan Pupuk Organik?

Written By Admin on Rabu, 28 Februari 2018 | 11.39

Sekilas tentang Lahan
Produsen Pupuk Organik CairPupuk menjadi sedemikian penting dalam “Dunia Petani” (Perkebunan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan), dikarenakan pupuk merupakan alternatif yang dianggap mampu melengkapi nutrisi yang dibutuhkan lahan, tanaman dan ternak.



Bagi tanaman dan ternak, mutlak dibutuhkan 13 unsur hara Makro dan Mikro agar dapat berkembang secara normal / sempurna. Unsur tersebut adalah:
N, P2O5, K2O, CaO, SO4, CI, MgO, Fe, Zn, B, Mn, Co, Mo
Kekurangan satu jenis unsur akan menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman/ternak.

Selain ke 13 unsur di atas, diperlukan juga unsur-unsur plus untuk melengkapi unsur hara/nutrisi tadi agar tingkat produksi dapat dioptimalkan. Unsur-unsur yang dimaksud adalah asam humat, asam vulvat, asam amino (protein), lemak nabati dan hewani, Auxin, Giberilin, Sitokinin dan mineral alami.

Agar kita dapat memahami keunggulan dan kekurangan dari produk yang telah digunakan serta memilih produk pupuk yang “akan” digunakan selanjutnya, maka berikut ini uraian singkat berbagai jenis produk pupuk, baik pupuk an-organik (kimia) maupun pupuk Organik Alami.
Jenis-Jenis Pupuk dan Kandungannya

A. Pupuk Kimia (an-organik)
1. Produk : Urea
Kandungan Unsur dan Fungsi Unsur
a- N (Nitrogen)46 %
• Pembentukan zat hijau daun (penting untuk fotosintesis)
• Pembentukan tunas
b- H2S04 (asam sulfat)
PH = ↓5
• Mengikat nitrogen di udara pada proses produksi
Catatan : PH tanah normal = 7

2. Produk : TSP / Pupuk Hitam
Kandungan Unsur Fungsi Unsur
a- P (phospor) 46 %
• Penguat akar (mengeraskan tanah agar pohon tidak mudah rebah)
Catatan
• SP 36 (Super Phospor 36) : produk ini mengandung P (phospor) 36%
• SP 80 (Super Phospor 80) : produk ini mengandung P (phospor) 80%
• SP 90 (Super Phospor 90) : produk ini mengandung P (Phospor) 90%
Tidak lain berfungsi sebagai semen bagi tanaman

3. Produk : KCL
Kandungan unsur dan fungsi unsur
a- K (Kalium) = 53 %
• Pembentukan bunga, buah dan batang
b- Cl (Clorida) asam
• Mengikat kalium pada proses produksi

4. Produk : ZA (Amonium Sulfat)
Kandungan Unsur dan Fungsi Unsur
a- N (Nitrogen) = 21 %
• Pembentukan zat hijau daun (penting untuk fotosintesis)
• Pembentukan tunas
b- H2S04 (asam sulfat)
• Mengikat nitrogen di udara pada proses produksi

5. Produk : NPK
Kandungan Unsur Fungsi Unsur
a- N (Nitrogen)
• Pembentukan zat hijau daun
• Pembentukan tunas
b- P (phospor)
• Penguat akar
c- K (Kalium)
• Pembentukan bunga, buah dan batang
Produk pupuk kimia (an-organik) di atas adalah pupuk yang dikenal di kalangan petani.
Sebagai kesimpulan bahwa pupuk an-organik memberikan 3 (tiga) unsur hara, antara lain : N (Nitrogen), P (phospor) dan K (kalium) pada tanaman. Setelah panen, ketiga unsur tersebut “hilang” bersamaan dengan diangkutnya hasil panen keluar dari areal tanam, ditambah lagi ada 10 jenis unsur hara lainnya yang tidak diberikan oleh jenis pupuk an-organik diatas. Hal diatas merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya tingkat produktifitas lahan pertanian. 

B. PUPUK ORGANIK ALAMI
Pupuk jenis ini dikenal juga dengan istilah Pupuk Organik Tradisional, antara lain:
• Pupuk Kandang
• Pupuk Kompos
• Pupuk Humus
• Pupuk Guano

Secara alami pupuk jenis ini mengandung 13 unsur hara/nutrisi yang dibutuhkan tanaman dan ternak.
Pada pupuk jenis ini terdapat pula Mikro Organisme dengan prilaku/sifat yang berbeda, yaitu:
- Mikro Organisme Saprofit Mutualisme
Keberadaan mikro organisme ini menguntungkan bagi tanaman/ternak dan bagi mikro organisme itu sendiri.
- Mikro Organisme Patogen/Hama
Menguntungkan hanya bagi mikro organisme tersebut namun tidak bagi tanaman/ternak.
Hal yang perlu diketahui untuk jenis pupuk organik alami ini adalah:
• Produksinya tidak dapat dipaksakan sesuai dengan jumlah kebutuhan pupuk yang sangat besar
• Mikro organisme patogen/hama perusak yang secara alami memiliki kelakuan berbeda sebagai berikut:

1. Bersifat “peka” terhadap racun
Mikro organisme ini langsung mati apabila diberi racun hama
2. Bersifat “resistant” terhadap racun
Mikro organisme jenis ini hanya pingsan/tidak mati dengan pemberian racun, selanjutnya akan berkembang biak. Generasi yang dilahirkan oleh mikro organisme ini seterusnya akan bersifat resistant.
3. Bersifat “imun/kebal”
Mikro organisme ini sangat kebal terhadap racun. Terus berkembang biak dan melahirkan generasi yang imun / kebal pula.

Catatan :
mikro organisme patogen dapat bertahan hidup pada suhu antara 2500C s/d 10000C
Inilah jawaban mengapa hama tidak dapat dimusnahkan sekalipun sudah diberi racun.
Selanjutnya muncul pertanyaan, bagaimana menangkal mikroorganisme patogen/hama perusak tersebut? Dan bagaimana merestrukturisasi lahan yang kritis akibat penimbunan residu kimia dari penggunaan bahan-bahan kimia (pupuk dan pestisida) selama ini?

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : LPPOT Copyright © 2018. SINGGAHAN FARM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Yans Doank
Proudly powered by Blogger